Pendahuluan


OM SWASTYASTU.

Kawitan itu berasal dari bahasa sansekerta yaitu Wit yang artinya asal mula (Kawitan adalah pengingat wit atau asal). Asal mula manusia adalah Tuhan, maka sesungguhnya setiap orang punya kawitan. Di luar Pulau Bali, kawitan itu tidak disimbolkan secara visual dalam bentuk merajan karena konsep merajan kawitan dipraktekkan mulai abad ke 11 oleh Ida Mpu Kuturan di Bali sebagai benteng, karena bercermin dari pengalaman sejarah runtuhnya kerajaan Hindu di Jawa. Di jawa kawitan adalah dalam bentuk candi pemujaan kerajaan leluhur dan sebagainya yang lebih bersifat umum sehingga ikatannya tidak sekuat konsep kawitan di Bali.

Kawitan berfungsi sebagai penuntun para keturunannya (prati sentana) dalam menjalankan kewajibannya. Dalam tataran ini Kawitan dapat dipandang sebagai suatu mekanisme pelaksanaan tingkah laku dan sebagai mekanisme kontrol dalam kehidupan beragama dan bermasyarakat sehingga mampu memahami hakikat dan eksistensi diri sebagai mahluk sosial.

Ditengah banyaknya Masyarakat Bali yang kebingungan akan kawitan leluhurnya yang dikarenakan informasi yang yang dimiliki generasi sebelumnya tidak diturunkan secara proporsional yang disebabkan oleh berbagai alasan dan kejadian maka Blog mempunyai peran signifikan dikemudian hari sebagai media pengingat dan penuntun bagi generasi penerus khususnya Puri Kapal Kanginan.
 
Dengan mengingat kawitan maka seolah kita ditantang, apakah dengan sikap dan perilaku kita seperti sekarang ini kita layak menyandang nama kawitan sebagai keturunan beliau?.


Catatan :
Blog ini adalah merupakan rangkuman dari berbagai sumber dan ditemukan beberapa perbedaan pada penyajiannya. Namun hendaknya perbedaan - perbedaan tersebut tidak menyurutkan rasa bakti keturunannya terhadap para Leluhur .


OM, SANTIH, SANTIH, SANTIH, OM.

Hormat Saya
I G.A.N.G.A. B.
Admin

Tidak ada komentar: